This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, September 3, 2014

INSTALASI WAHANA OUTBOUND : INSTALASI FLYING FOX DENGAN KONSTRUKSI NON PERMANENT

Pada dasarnya, konstruksi flying fox memang dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

1. Konstruksi permanen : biasanya di tempat2 wisata & markas militer , di rancang permanen dengan menggunakan menara / tower sebagai tempat launchingnya .

2. Konstruksi non permanen : biasanya di pakai pada acara outbound/gathering atau bahkan untuk acara ulang tahun. Dirancang dengan menggunakan media yang ada di lokasi yang dipergunakan. Tempat launching-nya biasanya dari pohon atau perbukitan yang tidak terlalu tinggi.

Untuk point 1 dapat dilihat pembahasannya pada tulisan sebelumnya.
Hal - hal penting yang perlu diperhatikan pada permainan flying fox non permanen:

1. Apabila lintasan dibuat dari pohon ke pohon, perhatikan jenis pohon yang dipergunakan untuk tambatan. Pohon dengan diameter lebih besar dan berakar tunggang memilki kekuatan yang cukup baik untuk dipergunakan.

2. Letak pohon yang dipergunakan tidak berada di kemiringan, tepi tebing atau tanah gembur karena rawan tumbang.

3. Diperlukan temberang pada pohon untuk mengurangi goncangan pohon pada saat peluncuran.

4. Ranting / dahan kering yang ada di pohon harus dibersihkan sebelum dipergunakan agar tidak terjadi patahan pada saat peluncuran dan membahayakan orang yang berada dibawahnya. Ini merupakan hal sering dianggap kecil sehingga jarang diperhatikan).

5. Arena dibawah lintasan harus steril dari anak-anak / peserta lainnya untuk menghindari kecelakaan akibat terlilit tali belay.

6. Teknis pemasangan semua peralatan harus tetap ditangan ahlinya, kalaupun harus dibantu oleh beberapa orang pengawasan terakhir harus mereka yang benar-benar ahli.

7. Sebelum dipergunakan oleh peserta harus dilakukan test oleh team ahli, terkait kecepatan luncur, tempat mendarat dan ayunan kalau seandainya terjadi gagal pengereman.

8. Jangan sungkan2 untuk bertanya latar belakang instruktur, karena biasanya pada permainan yang trend sering kali semua orang berlomba2 untuk buat permainan sejenis tanpa pengetahuan rescue yang memadai. Latar belakang militer, SAR, Pramuka, Pecinta Alam dan mereka yang biasa melakukan kegiatan outdoor adalah salah satu syarat untuk membuat ketenangan peserta / orang tua karena secara umum mereka dibekali kemampuan rescue apabila terjadi hal- hal diluar rencana.

9. Cara paling mudah dan tidak membuat mereka tersinggung adalah dengan pura-pura bertanya, "Mas, kalau misalnya terjadi macet di tengah gimana ya?" Apabila mereka bisa menjelaskan langkah yang akan diambil kalau terjadi seperti itu (banyak sekali teknisnya) berarti dia cukup pengalaman. Tetapi kalau dijawab tidak mungkin macet karena alatnya standar dan aman, maka kemungkinan besar belum berpengalaman.

KEAMANAN FLYING FOX DAN INSTALASINYA

Cara Sederhana Melihat Keamanan Wahana Flying Fox

Pertama, untuk sling / lintasan / kawat yang digunakan untuk lintasan :

1. Perhatikan jumlah lintasan yang dipergunakan. Flying fox bisa menggunakan 1 lintasan (dengan persyaratan khusus), 2 atau 3 lintasan pada umumnya.

2. Perhatikan diameter sling baja yang dipergunakan. Sebaiknya lintasan utama (lintasan paling bawah) mempunyai diameter yang lebih besar (10 mm) daripada lintasan pengaman di atasnya karena beban sesunggunyah bertumpu pada lintasan utama.

3. Sling yang kelihatan karatan dan kering adalah bukti jarangnya dilakukan maintenance.

4. Sling dengan bahan Galvanis (dengan ciri - ciri putih mengkilap) mempunyai daya tahan yang lebih baik dari pada sling baja yang mudah berkarat. Bisa juga diganti dengan tali kernmantel static dengan diameter 11 atau 12 mm.


Kedua, tempat peluncuran (launching) :

1. Perhatikan tempat peluncuran (launching), apakah memiliki ruang yang cukup untuk berberapa orang, karena berada di ketinggian akan sangat riskan kalau tempatnya terlalu sempit dan harus disediakan tempat / tambatan yang aman bagi peserta sebelum mulai melakukan flying fox.

2. perhatikan jumlah instruktur yang berada di tempat launching, paling tidak 2 orang, 1 orang membantu peserta pada saat sudah mencapai ujung tangga (dengan belay) dan mengamankan posisi peserta pada saat 1 orang lainnya memasang carabiner pada body connection flying fox.


Ketiga, pengaman peluncur (belay) :

1. Belay adalah teknik membantu mengemudikan, memperlambat gerakan dan mengamankan peserta pada berbagai kegiatan hight rope (kegiatan menggunakan tali di atas ketinggian dan beresiko tinggi), untuk menghindari hal- hal yang tidak diharapkan. Ini dilakukan pada kegiatan-kegiatan panjat tebing, turun tebing / rapling, flying fox dan kegiatan hight risk lainnya.

2. Alat - alat yang dipergunakan untuk belay terutama : tali (kernmantel), figure of eight (cincin 8), carabinner, seat harness bagi belayer dan belayer wajib menggunakan sarung tangan yang terbuat dari kulit.

3. Teknik belay disesuaikan dengan jenis permainan dan tingkat kecepatan luncur peserta apabila kondisi tidak terkontrol. Contoh sederhana di kegiatan flying fox pasti dibawah ada 1 orang yang memegang tali yang terhubung dengan lintasan, sehingga apabila peserta sampai ke titik tersebut akan mulai direm oleh belayer. Sebaiknya ada 2 tali dan di kemudikan 2 orang di kanan dan kiri sling.

4. Jumlah belay sebaiknya 2 orang, satu belay utama dan satu lagi belay cadangan sehingga kalau terjadi belay utama tidak berfungsi optimal (bisa terjadi akibat luncuran yang terlalu laju dan beban peserta yang cukup berat) maka pengereman dilakukan oleh belayer ke dua. Fungsi belay / rem pada permainan flying fox adalah untuk mengurangi kecepatan luncur peserta sehingga bisa mendarat dengan mulus di tempat pendaratan.

5. Perhatikan peluncuran peserta sebelumnya, apabila pendaratan berjalan mulus berarti belayernya berpengalaman, tetapi kalau terjadi beberapa kali kejutan / hentakan berarti belayernya masih terlalu kasar dalam melakukan pengereman.


Keempat, pengamanan lain (tali, harness, dan jaring pengaman) :

1. Beberapa penyelenggara mempergunakan jaring di ujung luncuran (tempat pendaratan), ini merupakan pengaman terakhir bagi peserta agar tidak terjadi benturan pohon atau tiang di ujung luncuran.

2. Beberapa penyelenggara outbound mempergunakan tali webbing sebagai pengganti fullbody harness (biasanya kalau peserta cukup banyak). Apabila mempergunakan webbing pastikan cara mengikat di tubuh (atau sering disebut tali jiwa) adalah benar dan kencang. Cara sederhana untuk mengujinya adalah pasang carabiner pada tali jiwa kemudian angkat peserta / anak kita dan biarkan posisi rileks dengan mengangkat pada carabinernya. Apabila langsung kendor / melorot maka cara pemasangannya belum tepat dan berbahaya untuk flying fox. Sisa webbing / tali jiwa yang sudah dipasang harus diikat di samping badan / belakang supaya tidak menganggu proses peluncuran, Mengikat sisa weebing didepan dan dekat carabiner adalah kesalahan dan pada permainan tertentu (rapling misalnya) bisa mengakibatkan tali terlilit dan sangat berbahaya bagi peserta.

3. Apabila tidak mempergunakan jaring, perhatikan ujung ikatan / tambatan sling pada pohon atau tiang. Jarak aman ujung ikatan minimal 2m dari pohon sehingga kalau terjadi gagal pengereman (brake) maka peserta tidak membentur pohon, tetapi berayun di depan pohon / tiang.

4. Perhatikan jenis carabiner / snaplink yang dipergunakan, sebaiknya dengan screw sebagai pengaman. Carabiner tanpa screw hanya boleh dipergunakan oleh militer, SAR, Pramuka karena membutuhkan kecepatan dalam memasang dan membukanya.

Pada dasarnya permainan flying fox dirancang untuk seaman mungkin bagi peserta. Maka hal yang jauh lebih penting dari semua diatas adalah memohon keselamatan kepada Allah SWT sebagai Sang Pemilik Takdir, dan yang mempunyai kekuasaan untuk menyelamatkan makhluk-Nya yang mau memohon kepada-Nya.

INSTALASI WAHANAOUTBOUND : KEAMANAN FLYING FOX DAN INSTALASINYA

Cara Sederhana Melihat Keamanan Wahana Flying Fox

Pertama, untuk sling / lintasan / kawat yang digunakan untuk lintasan :

1. Perhatikan jumlah lintasan yang dipergunakan. Flying fox bisa menggunakan 1 lintasan (dengan persyaratan khusus), 2 atau 3 lintasan pada umumnya.

2. Perhatikan diameter sling baja yang dipergunakan. Sebaiknya lintasan utama (lintasan paling bawah) mempunyai diameter yang lebih besar (10 mm) daripada lintasan pengaman di atasnya karena beban sesunggunyah bertumpu pada lintasan utama.

3. Sling yang kelihatan karatan dan kering adalah bukti jarangnya dilakukan maintenance.

4. Sling dengan bahan Galvanis (dengan ciri - ciri putih mengkilap) mempunyai daya tahan yang lebih baik dari pada sling baja yang mudah berkarat. Bisa juga diganti dengan tali kernmantel static dengan diameter 11 atau 12 mm.


Kedua, tempat peluncuran (launching) :

1. Perhatikan tempat peluncuran (launching), apakah memiliki ruang yang cukup untuk berberapa orang, karena berada di ketinggian akan sangat riskan kalau tempatnya terlalu sempit dan harus disediakan tempat / tambatan yang aman bagi peserta sebelum mulai melakukan flying fox.

2. perhatikan jumlah instruktur yang berada di tempat launching, paling tidak 2 orang, 1 orang membantu peserta pada saat sudah mencapai ujung tangga (dengan belay) dan mengamankan posisi peserta pada saat 1 orang lainnya memasang carabiner pada body connection flying fox.


Ketiga, pengaman peluncur (belay) :

1. Belay adalah teknik membantu mengemudikan, memperlambat gerakan dan mengamankan peserta pada berbagai kegiatan hight rope (kegiatan menggunakan tali di atas ketinggian dan beresiko tinggi), untuk menghindari hal- hal yang tidak diharapkan. Ini dilakukan pada kegiatan-kegiatan panjat tebing, turun tebing / rapling, flying fox dan kegiatan hight risk lainnya.

2. Alat - alat yang dipergunakan untuk belay terutama : tali (kernmantel), figure of eight (cincin 8), carabinner, seat harness bagi belayer dan belayer wajib menggunakan sarung tangan yang terbuat dari kulit.

3. Teknik belay disesuaikan dengan jenis permainan dan tingkat kecepatan luncur peserta apabila kondisi tidak terkontrol. Contoh sederhana di kegiatan flying fox pasti dibawah ada 1 orang yang memegang tali yang terhubung dengan lintasan, sehingga apabila peserta sampai ke titik tersebut akan mulai direm oleh belayer. Sebaiknya ada 2 tali dan di kemudikan 2 orang di kanan dan kiri sling.

4. Jumlah belay sebaiknya 2 orang, satu belay utama dan satu lagi belay cadangan sehingga kalau terjadi belay utama tidak berfungsi optimal (bisa terjadi akibat luncuran yang terlalu laju dan beban peserta yang cukup berat) maka pengereman dilakukan oleh belayer ke dua. Fungsi belay / rem pada permainan flying fox adalah untuk mengurangi kecepatan luncur peserta sehingga bisa mendarat dengan mulus di tempat pendaratan.

5. Perhatikan peluncuran peserta sebelumnya, apabila pendaratan berjalan mulus berarti belayernya berpengalaman, tetapi kalau terjadi beberapa kali kejutan / hentakan berarti belayernya masih terlalu kasar dalam melakukan pengereman.


Keempat, pengamanan lain (tali, harness, dan jaring pengaman) :

1. Beberapa penyelenggara mempergunakan jaring di ujung luncuran (tempat pendaratan), ini merupakan pengaman terakhir bagi peserta agar tidak terjadi benturan pohon atau tiang di ujung luncuran.

2. Beberapa penyelenggara outbound mempergunakan tali webbing sebagai pengganti fullbody harness (biasanya kalau peserta cukup banyak). Apabila mempergunakan webbing pastikan cara mengikat di tubuh (atau sering disebut tali jiwa) adalah benar dan kencang. Cara sederhana untuk mengujinya adalah pasang carabiner pada tali jiwa kemudian angkat peserta / anak kita dan biarkan posisi rileks dengan mengangkat pada carabinernya. Apabila langsung kendor / melorot maka cara pemasangannya belum tepat dan berbahaya untuk flying fox. Sisa webbing / tali jiwa yang sudah dipasang harus diikat di samping badan / belakang supaya tidak menganggu proses peluncuran, Mengikat sisa weebing didepan dan dekat carabiner adalah kesalahan dan pada permainan tertentu (rapling misalnya) bisa mengakibatkan tali terlilit dan sangat berbahaya bagi peserta.

3. Apabila tidak mempergunakan jaring, perhatikan ujung ikatan / tambatan sling pada pohon atau tiang. Jarak aman ujung ikatan minimal 2m dari pohon sehingga kalau terjadi gagal pengereman (brake) maka peserta tidak membentur pohon, tetapi berayun di depan pohon / tiang.

4. Perhatikan jenis carabiner / snaplink yang dipergunakan, sebaiknya dengan screw sebagai pengaman. Carabiner tanpa screw hanya boleh dipergunakan oleh militer, SAR, Pramuka karena membutuhkan kecepatan dalam memasang dan membukanya.

Pada dasarnya permainan flying fox dirancang untuk seaman mungkin bagi peserta. Maka hal yang jauh lebih penting dari semua diatas adalah memohon keselamatan kepada Allah SWT sebagai Sang Pemilik Takdir, dan yang mempunyai kekuasaan untuk menyelamatkan makhluk-Nya yang mau memohon kepada-Nya.

INSTALASI WAHANA OUTBOUND : PERMAINAN HIGH ROPES

Meskipun bukan bagian langsung dari metode Outbound namun bila kita berbicara mengenai sebuah kegiatan Outbound , sepertinya tidak lengkap bila tidak ada High Rope Games. Permainan ini sendiri termasuk dalam kategori High Impact, sehingga dibutuhkan peralatan yang memadai, tingkat keamanan yang tinggi dan juga tenaga operator maupun instruktur yang mempunyai pengalaman yang cukup untuk memainkan games ini.

High rope course adalah media yang sangat baik untuk tantangan personal. Penggunaan high rope course memberikan rasa nyata pada petualangan dan keberhasilan.

Permainan di atas ketinggian dengan tali sebagai medianya adalah permainan tantangan individu yang diadaptasi dari pelatihan militer. Permainan ini dilakukan dengan cara meluncur, berjalan, ataupun melompat dari ketinggian tertentu.

Meluncur dengan flying Fox! Berjalan pada seutas tali di ketinggian! Melompat memukul target di ketinggian 10 meter! Bagaimana rasanya ya?...Yang jelas anda akan mendapatkan pengalaman yang berbeda. Nyali anda akan ditantang dalam game ini. Dan akan lebih seru lagi kalau lintasannya tinggi dan panjang. Yups!... . Wow... pastinya anda tidak akan rugi mencoba permainan ini.
Menjadi seperti Tarzan dan Jane, berayun di ketinggian? Setiap orang memiliki kesempatan untuk bersenang-senang di lingkungan yang aman. Ada tantangan spektakuler high-ropes di mana Anda bisa merasakan sensasi yang aman.

Tujuan permainan ini adalah :
  • Melatih peserta untuk cepat mengambil keputusan
  • Melatih keberanian
  • Merubah pola pikir
  • Memberi pengalaman baru pada peserta Outbound
  • Meningkatkan dan membangun kepercayaan diri
  • Mempunyai pemahaman yang lebih baik pada kekuatan dan kelemahan orang lain
Hal yang harus diperhatikan :
  • Keamanan
  • Pengalaman instruktur Outbound
  • Games ini beresiko tinggi, sehingga diharapkan untuk tidak melakukan coba-coba/bereksperimen hal yang tidak perlu

Tuesday, September 2, 2014

TENTANG LOKASI OUTBOUND DI SLEMAN YOGYAKARTA

Outbound sejatinya adalah merupakan sebuah metode pembelajaran suatu materi . Pencapaian utama dari metode pembelajaran dalam outbound adalah untuk menemukan titik koordinasi dalam sebuah kelompok atau lingkup komunitas. Bahasa atau istilah yang sering kita dengar dalam aktivitas outbound adalah TEAM BUILDING dimana istilah tersebut terdiri dari dua kata yaitu Team yang berarti grup atau kelompok dan Building yang berarti membangun. Jadi seperti yang telah disebutkan diatas Outbound merupakan suatu aktivitas dalam gender  Belajar yang bertujuan membangun kemampuan berkoordinasi suatu kelompok. Kelompok disini bisa berarti suatu tim kerja, komunitas dengan berbagai minat khusus (hobi/kegemaran, profesi,arisan),  pelajar dan lain - lain.

Metode outbound ini sendiri lahir di Inggris ditahun 1942. Untuk lebih lengkap mengenai lahirnya outbound silahkan Klik Disini. Outbound bisa bertahan hingga sekarang dengan berbagai alasan dan versi. Namun pada dasarnya efek uforia yang ditimbulkan telah mampu mengalihkan berbagai alokasi dan bentuk kegiatan gathering yang sedianya dilakukan oleh banyak komunitas atau kelompok.

Disleman Yogyakarta saat ini telah menjamur puluhan lokasi kegiatan berbasis outbound. Salah satu yang memiliki fasilitas dari infrastrukrur hingga SDM lengkap dan memadahi adalah Kembang Outbound Camp Yogyakarta.

Kembang Outbound Camp sendiri berada dibawah naungan KJK Resort yang berlokasi di dusun Kembang Kel. Wonokerto Kec. Turi Kab. Sleman Yogyakarta. dengan nuansa yang kental dengan suasana Jawanya Kembang Outbound Camp mencoba menghadirkan berbagai program kegiatan kepada para pencari hal baru di alam dan berdampingan dengan budaya lokal.

Disini bukan kami yang akan membuktikan kebesaran alam dan penciptanya, bukan kami...tapi andalah kunci dari kegiatan nanti. Semangat andalah yang akan menghadirkan spirit sejati dari OUTBOUND. Kami hanyalah satu mata rantai dari deretan mata rantai kegiatan outbound. Kami yang akan membantu menyatukan mata rantai dalam kegiatan outbound anda. Jadi tunggu apalagi?? Jika anda adalah jiwa-jiwa yang haus akan alam dan tantangannya maka disinilah anda harus memutuskan untuk hadir dan meninggalkan jejak kedahsyatan diri anda sendiri untuk kami kenang.

Salam.

PENCETUS LAHIRNYA OUTBOUND DUNIA : DR. KURT HAHN

DR. KURT HAHN
OUTBOUND adalah ide pendidikan inovatif yang dikreasikan oleh Kurt Hahn yang telah bertahan dan berkembang selama lebih dari enam puluh tahun. Fakta Ini dapat dikatakan luar biasa karena begitu banyak metode pendidikan yang muncul dan tenggelam selama periode ini.
Benarkahkarena konsep dasar outbound ini sangat mudah beradaptasi dan dapat diterapkan pada dunia pembelajaran secara masal atau karena pemikiran dan filosofi dari konsep metode semacam outbound ini adalah abadi dan memiliki daya tarik universal? atau mungkin kedua faktor tersebutlah yang membuat metode ini menjadi populer dan terus berkembang.
Yang jelas sang penemu metode outbound atau lebih dikenal outbound training , Kurt Hahn telah meninggal pada tahun 1974 tetapi pengaruhnya dalam Outbound dan inisiatif pendidikan lainnya masih hidup hingga saat ini. Beliau lebih menekankan tercapainya tujuan daripada melatih fokus, dengan menggunakan cara yg sangat fleksibel, beragam dan sangat adaptatif. Begitu pula dengan metode Outbound Training, dengan programnya yang boleh dikatakan “tidak lazim”
Kisah Sang Penemu Outbound
Kurt Hahn lahir di Jerman pada tahun 1896, putra seorang industrialis Yahudi kaya, tapi ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Inggris sebagai warga negara Inggris. Sementara ia masih di SMA tahun 1902, ia menghabiskan liburan musim panas di Dolomites dengan teman-teman dari Abbotsholme, sebuah sekolah negeri Inggris. Selama rentang perjalanan ini, dalam sebuah diskusi tentang sistem sekolah umum Inggris, ketertarikan mengenai dunia pendidikan pertama kali masuk ke dalam benak Hahn. Hal ini menyebabkan ia menjadi terobsesi, kemudian ia mulai mendalami filsafat pendidikan dan sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Plato, Baden Powell, Cecil Reddie, Dr Arnold dari Rugby, Herman Lietz dan lain-lain.
Pada tahun 1904, saat ia masih muda, Hahn terkena “sunstroke” yang cukup parah sehingga membuatnya cacat permanen namun disinilah ia merasakan ketegaran karena ia memiliki semangat dan keberanian untuk bertahan hidup yang sangat tinggi. proses pemulihan diri ini dimanfaatkannya untuk mempelajari filsafat pendidikan secara lebih mendalam dan merumuskan sistem pendidikan yang hingga saat ini menjadi sangat populer.
Salah satu prinsip hidupnya yang ia pegang teguh sejak saat itu adalah, “ketidakmampuan Anda adalah Peluang Anda”, yaitu mengubah Tantangan menjadi Keuntungan, dengan cara selalu melakukan hal yang benar, terbaik dan bermanfaat meskipun dalam keadaan yang dirasakan sangat sesulit apapun.
Filsafat pendidikan Hahn adalah perpaduan dari apa yang dianggap sebagai ide terbaik yang diambil dari berbagai sumber. Menurutnya, pendidikan adalah seperti pengobatan, metode pengobatan yang ada pada saat ini adalah hasil penemuan dan penyempurnaan dari metode metode terdahulu, jika anda datang ke seorang ahli bedah umum dan meminta untuk membedah usus anda dengan cara yang terbaik dan benar, pasti dokter ahli bedah umum tersebut akan menyarankan anda untuk datang ke ahli bedah yang lebih ahli mengenai usus.
Jadi menurut Hahn, tidak ada yang istimewa dan baru dari metode “temuannya”, karena menurut Hahn, ia hanyalah mengumpulkan, merumuskan kemudian mengemasnya dengan cara yang dianggapnya paling sesuai dengan pengalaman atau proses hidupnya pada masa itu. Beliau menganggap, lebih baik meminjam sebuah ide atau metode yang sudah teruji dan terbukti ketimbang harus mencari dan berkesperimen dengan metode baru.
Kunci keberhasilan Hahn adalah, ia berhasil merangkum, mengambil dan menggabungkan ide dan metode terbaik dari tiap pakar pendidikan di dunia, menjadi suatu metode edukasi yang sangat unik.
Hahn memiliki keyakinan bahwa setiap manusia dilahirkan dengan potensi dan kekuatan spiritual serta kemampuan untuk membuat penilaian yang benar mengenai nilai hidup dan moral.
Dalam perkembangan hidupnya, seseorang itu kehilangan kekuatan spiritual ini dan kemampuan untuk membuat penilaian moral karena, apa yang Hahn sebut, diseased society dan the impulses of adolescence.
Oleh karena itu, Hahn terobsesi oleh dekadensi moral atau penyakit sosial yang dia amati di masyarakat, dan sangat tergerak untuk mencari solusinya, beberapa “penyakit” tersebut misalnya seperti :
  • Penurunan tingkat kebugaran karena adanya sarana transportasi modern, pada saat itu lokomotif atau mesin
  • Penurunan memori dan imajinasi karena bingung, waswas, stress, gelisah akibat dampak dari modernisasi
  • Penurunan tingkat keterampilan dan perhatian karena melemahnya tradisi dan budaya yang positif serta keahlian
  • Penurunan disiplin diri karena ketergantungan pada obat-obat perangsang dan obat penenang
  • Penurunan rasa cinta dan kasih sayang antar sesama karena masing masing sibuk dan egois dengan gaya hidup modernnya
Sebagai bagian dari perhatiannya terhadap kekuatan dan kemampuan fisik adalah, ia percaya bahwa setiap manusia memiliki bakat kemampuan fisik, baik bakat fisik alamiah maupun ketidakmampuan fisik alamiah, misalnya seperti cacat fisik.
Keduanya memiliki kelebihan dan memberikan kesempatan: satu untuk mengembangkan kekuatan dan yang lainnya untuk mengatasi kelemahan. Inilah yang menjadi prinsip atau pegangan Hahn’s berikutnya yaitu,
“Ada banyak kelebihan pada diri anda daripada yang anda pikirkan dan bayangkan.”
Tujuan Hahn adalah untuk menyediakan wahana ideal untuk mengaktifkan kesadaran dan potensi kekuatan tersebut, sehingga setiap orang dapat menemukan kesempurnaan jati diri manusianya dan salah satu wahana yang ia buat adalah Outward Bound atau lebih populer di Indonesia dengan istilah Outbound Training.
*dirangkum dari berbagai sumber
Executive adventure outbound malang. Sebagai salah satu provider outbound besar yang ada di Indonesia berusaha memberikan yang terbaik untuk anda.
Diambil dari Executive Adventure
 
 
 

Monday, September 1, 2014

TENTANG KEMBANG OUTBOUND CAMP

KEMBANG OUTBOUND adalah Penyedia Jasa Layanan untuk Kegiatan  Outbound Makrab, Camping, Gathering Dan Adventure Service yang berlokasi didalam kawasan Kampung Jawa Kembang Resort tepatnya di dusun Kembang, Desa Wonokero, Kecamatan Turi Kab.  Sleman Yogyakarta. Meskipun baru, Kembang Outbound Camp akan berkomitmen penuh untuk  terus berkembang dan tak pernah berhenti dalam mencapai apa yang disebut dengan Excellent.
Dengan disokong oleh SDM yang berkompeten dalam bidangnya serta dijejali oleh kaum muda yang energik dan ambisius, Kembang outbound Camp Turi, Sleman  - Yogyakarta beberapa kurun waktu terakhir telah berhasil berkembang menjadi kekuatan baru dalam bidang training maupun penanganan kegiatan Outdoor dan Wisata petualang ( Adventure ). Di bawah slogan besar "Excellent Personality in Excellent team For Excellent World", Kembang Outbound Camp Yogyakarta siap untuk menjadi partner bagi siapa saja yang selalu ingin meperbaharui keadaannya untuk bergerak menjadi Individu yang luar biasa.

Di Tahun 2014 ini, Seluruh SDM Kembang Outbound Camp Yogyakarta benar - benar siap untuk menjadi pilihan yang pantas bagi siapapun yang ingin membangun kapasitas dirinya beserta team dan siapapun yang ingin menjelajahi eksotisme Nusantara dengan perspektif yang beda dan baru.
Dengan ber-Basecamp dilokasi yang sangat representif di asrinya alam pedesaan dikaki gunung Merapi, Kembang Outbound CampYogyakarta telah mempersiapkan seluruh jajarannya untuk menjadi sahabat bagi anda yang selalu ingin hidup dengan cara yang luar biasa. Bagi kaum muda yang ingin menjajal keberaniannya, Kembang Outbound Camp Sleman Yogyakarta adalah pertner yang tepat dalam mewujudkan keinginannnya untuk menaklukan setiap jengkal lekuk eksotisme alam nusantara.

Anda..Team Dan Personal yang haus akan pengalaman baru dan berniat mendeklarasikan diri sebagai orang yang luar biasa?? Datang dan bergandenglah bersama kami, Kembang Outbound Camp Sleman Yogyakarta yang selalu siap dengan tantangan yang lebih dari yang pernah anda bayangkan, dan kita akan akan buktikan bahwa anda lebih dari pada biasa!!